Salurkan Infaq Anda untuk PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH SIDOMULYO KEC.ANGGANA KAB.KUKAR melalui: BANK BRI UNIT ANGGANA No. Rek. 4565.01.003179.53.3 a.n. PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH ANGGANA

SEJARAH MUHAMMADIYAH

Pada tanggal 8 Dzulhiijah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah, oleh almarhum KHA. Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai "gerakan Islam" dengan nama "MUHAMMADIYAH" yang disusun dengan Majelis-Majelisnya, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan "syura" yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawatan atau Muktamar. Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw., guna mendapat karunia dan ridla-Nya di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang sentausa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan: "Suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan Yang Maha Pengampun". Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantarkan ke pintu gerbang Syurga "Jannatun Na'im" dengan keridlaan Allah Yang Rahman dan Rahim.


lazada

Sabtu, September 26, 2009

NILAI AMAL


Tulisan di bawah ini pernah dimuat dalam majalah Suara Muhammadiyah no.10, Desember 1958.
Mudah-mudahan ada manfaatnya.


Muhammadiyah didirikan untuk beramal
menjunjung tinggi agama dan hukum Allah,
disusun dengan organisasi dan dijalankan dengan peraturan tertentu agar dapat memimpin masyarakat dan anggota, khususnya supaya dapat beramal bersama-sama. “Katakanlah olehmu Muhammad kepada kaummu: beramallah kamu sekalian niscaya Allah serta Rasul-Nya dan orang-orang mukmin akan mempersaksikan amalmu itu, serta kamu akan dikembalikan kepada Yang Mengetahui alam gaib dan kesaksian maka Dia akan memberi kabar kepadamu tentang apa yang telah kamu sekalian amalkan.”
Jelaslah bahwa beramal menegakkan agama Allah menjadi suatu kewajiban yang mutlak bagi tiap orang Mukmin, dan jelas pula bahwa amal itu akan menjadi dasar kita apakah kita kelak diakhirat menjadi orang yang berbahagia atau celaka. Oleh karena itu adalah wajar dan seharusnya bahwa dasar kita beramal ialah mencari keridlaan Allah, sedang hasil dari amal itu di dunia menjadi tujuan. Manakah yang lebih penting antara dasar dan tujuan itu? Dasar mencari keridlaan Allah semata itulah yang disebut ikhlas, itulah yang dapat menolong kita diyaumil akhir dan menjadi bekal ke jannatunna;im. Adapun tujuan, ialah hasil dari amal kita itu; seumpama orang mengajar maka hasilnya ialah pandainya murid. Tegaknya agama dimasyarakat adalah merupakan hasil dari amal kita, sedang dasar kita beramal ialah mencari keridlaan Allah semata.
Di samping dasar dan tujuan dari amal kita itu, terdapat pula satu faktor lain, yaitu rupa dari amal kita. Amal kita boleh berupa kecil, atau besar, atau mungkin merupakan suatu usaha yang hebat dan megah yang menghabiskan harta berjuta-juta, tetapi mungkin pula hanya merupakan usaha kecil tetapi dikerjakan dengan ikhlas menurut kekuatan kita yang setinggi-tingginya. Hal ini terjadi bila kita sedang lemah dan kekurangan. Tetapi ini tidak berarti bahwa setiap usaha yang besar tentu tidak ikhlas. Usaha besar dilaksanakan dengan ikhlas, tentu lebih baik dari usaha yang kecil. Hanya kita keliru kalau lebih mengutamakan kebesaran usaha daripada keikhlasan.
Seorang kaya mendermakan Rp 500.000,- yaitu sepersepuluh seluruh hartanya. Di samping itu ada pula seorang miskin menderma Rp 1000,- yang merupakan seperdua dari hartanya. Kalau ditilik dari hasil yang dapat diperoleh dari uang itu, sudah tentu derma dari si kaya lebih besar manfaatnya bagi berhasilnya amal yang dibantunya itu. Tetapi bagi Allah, pahala siapakah yang lebih besar? Pengorbanan batin si miskin lebih besar dari si kaya, karena ia mengorbankan seperdua hartanya. Kalau amal diberi pahala tujuh ratus kali lipat, maka pengorbanan bathin itupun diberi pahala tujuhratus kali lipat. Allah jua yang lebih tahu akan amal pengorbanan hamba-Nya. Tetapi yang terang bagi kita manusia, ialah kedua orang itu, si kaya dan si miskin tentu akan menerima pahala yang sesuai dengan amal dan pengorbanannya (jihad). Orang yang mengalahkan kepentingan diri dan keluarganya untuk berjuang menegakkan agama dalam bentuk apa pun, niscaya amalnya itu termasuk jihad.
Di antara kita mungkin telah ada yang lebih mengutamakan kehebatan usaha daripada ke-ikhlasan. Semua usaha harus hebat dan besar baik dengan jalan apapun, asal halal dan tidak apa mengikis sedikit dari prinsip dan tujuan Persyarikatan kita. Tidak mengapa usaha kita itu kurang berjiwa agama, asal besar dan hebat; zaman sekarang tidak pada tempatnya kita berkecil-kecil bahkan hampir tak ada gunanya. Daripada berkecil-kecil baik tak berusaha dan tak beramal sama sekali.
Kemauan dan jalan pikiran semacam itu seyogyanya diperbaiki: “Marilah kita bersama-sama beramal dan berusaha dengan ikhlas mencari keridlaan Allah, dengan giat sekuat-kuat tenaga agar amal kita itu besar dan hebat. Kalau kita belum kuat mengusahakan yang besar dan hebat, baiklah kita mulai dengan berkecil-kecil meskipun tanpa bantuan siapa-siapa, dan kita usahakan dengan segala ketabahan hati agar yang kecil itu bertambah besar dan hebat”.
Mudah-mudahan Allah yang memiliki seluruh alam ini, menerima amal kita serta melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Amiin.l

Minggu, September 20, 2009

Sholat 'Ied tahun 1430 H di Halaman Masjid Mujahidin Sidomulyo



Sholat 'Ied di Halaman Masjid Mujahidin Desa Sidomulyo Kec.Anggana dipimpin oleh Ustadz Suwoko,SE (Ketua Majlis Ekonomi PWM Kaltim). Dalam khotbahnya menyampaikan bahwa nafsu adalah penghalang terbesar dari perjalanan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nafsu tersebut harus dikendalikan, salah satunya dengan cara ibadah puasa pada bulan ramadhan yang baru lalu, kalo tidak dikendalikan nafsu tersebut, akan berdampak sangat buruk terhadap manusia, akan mendorong pada kejahatan, kecuali nafsu yang mendapat rahmat. Nafsu yang mendapat rahmat Allah yaitu nafsu yang dikendalikan untuk mendekatkan diri kepada Allah, yaitu nafsu tenang atau nafsu mutmainah. Diakhir khutbah, disampaikan pula bahwa kebiasaan yang baik selama buloan ramadlan hendaknya dilakukan pula di luar ramadlan dengan tetap istiqomah.

Sholat 'Ied dilaksanakan pukul 07.00 WITA, dikelola langsung oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Anggana ini telah dirintis sejak tahun 80 an.

Senin, September 14, 2009

SAFARI RAMADLAN 1430 PW 'AISYIYAH KALTIM DI PC 'AISYIYAH ANGGANA




PW ‘Aisyiyah Kalimantan Timur yang terdiri dari Ibu Hj.Suhartini (Wkl.Ketua PWA); Ibu Hj.Cholifah Ibrahim (Ketua Majlis Tabligh PWA); Ibu Hj.Norjenah Hefni (Ketua Majis Sosial PWA); dan rombongan lainnya telah mengunjungi PC ‘Aisyiyah Kec.Anggana dalam rangka Safari Ramadlan 1430 H. Kegiatan berupa silaturahim ini diselenggarakan di Gedung TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Sidomulyo pada Senin 24 Ramadhan 1430 H bertepatan dengan tanggal 14 September 2009.

Rombongan PW ‘Aisyiyah Kalimantan Timur disambut langsung oleh Ibu Mursalamah (Ketua PCA); Ibu Maria (Wkl.Ketua PCA); Ibu Lamiyem (Sekretaris PCA); Ibu Tumiyem (Bendahara PCA); Ibu Rahayu (Ketua Majlis Dikdasmen PCA); dan warga ‘Aisyiyah lainnya.

Dalam kesempatan tersebut PW ‘Aisyiyah Kaltim berkenan memberikan bingkisan lebaran, yang diterima secara simbolis oleh Ketua PC ‘Aisyiyah Anggana.

Selasa, September 08, 2009

PDM Kukar safari ramadhan ke PCM Anggana


PD Muhammadiyah Kutai Kartanegara melakukan kunjungan safari ramadhan ke PC Muhammadiyah Anggana pada hari Ahad, 16 Ramadhan 1430 H atau 6 September 2009 M. Rombongan terdiri dari Sugito (Sekretaris PDM Kukar) dan Marpindi (Sekretaris Majlis Tarjih dan Tajdid PDM Kukar), serta dua orang PD Aisyiyah Kukar. Selain buka bersama, setelah shalat tarawih diisi dengan ceramah agama oleh Bapak Marpindi.