
Malang- Akreditasi secara nasional saja ternyata tak cukup untuk mengukur kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Meski Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (PT) sudah melakukan proses akreditasi, beberapa perguruan tinggi masih memerlukan “opini kedua” dari pihak lain. Itulah sebabnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Ditjen Kemendiknas) memfasilitasi perguruan tinggi untuk dinilai langsung oleh institusi akreditasi internasional, QS Star.
QS Star merupakan lembaga akreditasi tingkat internasional yang berpusat di Inggris. Salah satu tugasnya adalah merangking universitas kelas dunia. Sebagaimana pemberian status bintang pada hotel yang berlaku secara internasional, oleh QS Star, universitaspun diberi predikat bintang.
Tahun 2010 lalu merupakan kali pertama 28 perguruan tinggi di Indonesia yang diikutsertakan dalam rangking QS Star. Namun sayang, tak satupun universitas di Indonesia yang mencapai predikat bintang tiga, apalagi bintang empat. Paling tinggi hanya sampai bintang dua. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan salah satu perguruan tinggi yang memperoleh predikat bintang dua itu. Di Jawa Timur, UMM merupakan satu-satunya PTS yang meraih bintang dua, bergandengan dengan Unair, ITS dan Unibraw.
“Poin tertinggi UMM terdapat pada internasionalisasi. Hal ini menandakan bahwa kita berhasil dalam mengupayakan UMM menjadi kampus yang nyaman bagi mahasiswa asing dan kerjasama internasional kita sudah cukup luas,” kata Asisten Rektor bidang Kerjasama Luar Negeri UMM, Suparto.
Dalam rilis yang dikirimkan oleh QS Star kepada UMM, berbagai kriteria selain internasionalisasi adalah kualitas penelitian, graduate employability, kualitas pengajaran, dan infrastruktur. Sedangkan kriteria lainnya adalah inovasi dan transfer pengetahuan, dan misi pengabdian kepada masyarakat.
Suparto menjelaskan, indikator penilaian internasionalisasi, antara lain fakultas internasional, kolaborasi riset, mahasiswa asing, fasilitas religius, dan inbound dan outbound student exchange. “Alhamdulillah mahasiswa asing di UMM puas dengan pelayanan kita dan cenderung ingin kembali ke sini untuk meneruskan program lanjutan,” lanjut Suparto.
Saat ini PT yang sudah memperoleh bintang dua selain UMM adalah UPI, Universitas Parahyangan, IPB, Universitas Bina Nusantara, Gunadarma, Undip, UNS, Unair dan ITS. Sedangkan bitnag satu diraih oleh Universitas Syah Kuala, ITB, UII, UM, Unhas. Di luar PT-PT itu belum memperoleh bintang.
Dengan demikian, UMM kini tak hanya diakui secara lokal dan nasional, tetapi juga internasional. Secara lokal UMM merupakan universitas paling unggul di Jawa Timur versi Kopertis VII selama tiga tahun berturut-turut, 2008, 2009 dan 2010. Sedangkan secara nasional, UMM memperoleh akreditasi institusi B dan merupakan salah satu dari The 50 Promising Universities versi Ditjen Dikti, 2008. (www.umm.ac.id)(mac)