Salurkan Infaq Anda untuk PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH SIDOMULYO KEC.ANGGANA KAB.KUKAR melalui: BANK BRI UNIT ANGGANA No. Rek. 4565.01.003179.53.3 a.n. PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH ANGGANA

SEJARAH MUHAMMADIYAH

Pada tanggal 8 Dzulhiijah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah, oleh almarhum KHA. Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai "gerakan Islam" dengan nama "MUHAMMADIYAH" yang disusun dengan Majelis-Majelisnya, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan "syura" yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawatan atau Muktamar. Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw., guna mendapat karunia dan ridla-Nya di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang sentausa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan: "Suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan Yang Maha Pengampun". Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantarkan ke pintu gerbang Syurga "Jannatun Na'im" dengan keridlaan Allah Yang Rahman dan Rahim.


lazada

Minggu, November 01, 2009

Pengajian PC Muhammadiyah Anggana bulan Nopember 2009


Churafat adalah kepercayaan terhadap sesuatu, bisa benda, tulisan dan atau ucapan, yang diyakini bisa membawa keberuntungan atau kecelakaan. Sedang tahayul adalah kepercayaan terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang diyakini bisa membawa keberuntungan dan atau kecelakaan. Kedua hal tersebut di atas merupakan cabang dari syirik, artinya mengantarkan orang yang mempercayai dan meyakininya kepada perbuatan syirik. Contoh churafat seperti mempercayai keampuhan sebuah keris yang bisa membawa keselamatan bagi pemiliknya, atau batu cincin, ini churafat yang berbentuk benda. Kalo yang tulisan adalah tulisan huruf arab yang ditempel di dinding rumah yang diyakini bisa mencegah kemalingan atau kebakaran. Sedang yang ucapan seperti mantra-mantra atau bahkan ayat suci Al Qur'an yang digunakan bukan sebagai tujuan dari diturunkannya ayat tersebut, seperti membaca waja karos marobbihi yang dibaca sambil berendam di air dengan tujuan supaya badan keras seperti baja. Sedang contoh tahayul seperti seseorang yang pergi bisa mengalami kecelakaan bila tidak menyantap makanan yang sudah dihidangkan. Demikian ringkasan pengajian yang disampaikan oleh Bapak Slamet Bachtiar,Sm.Hk. pada pengajian yang diselenggarakan oleh PC Muhammadiyah Kec.Anggana bulan Nopember 2009 di kediaman Bapak Suharno,S.Ag. Jl.Veteran Desa Anggana.

Tidak ada komentar: